Live in
merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk mengenali dan menggali serta
mengalami nilai kehidupan masyarakat pedesaan. Kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kepekaan sosial, meningkatkan hardiness, resiliensi, membentuk
karakter positif, ataupun sarana pendidikan multikultural dan plural.
Catatan ini akan menggambarkan manfaat kegiatan
live in sebagai bentuk pendidikan multikultural yang menjadi pedoman
utama bagi terwujudnya masyarakat
multikultural, selain itu menjadikan
idiologi yang mengagumkan dalam bentuk perbedaan dan kesederajatan
antar individu. Dari sinilah kita secara bersama bisa membentuk tatalaksana
kehidupan masyarakat yang damai dan harmonis, meskipun terbentuk dari
beraneka ragam latar belakang kehidupan dan kebudayaan.
Sebagai pelaksanaan
live in yang sudah dilakukan peserta SMA Santo Yoseph Jakarta Timur
meliputi desa:
1.
Girikerto
Turi, Sleman .
2.
Jaten Argomulyo, Bantul 3 kali
3.
Boro Kalibawang, Kulon Progo.
4.
Gubug Selo Merapi, Muntilan, Magelang 5 kali
Hasil penelitian menunjukkan
live in sebagai salah satu sarana
pembelajaran multikultural cukup efektif mengkonfirmasi stereotipe
(keseimbangan) yang dimiliki individu, dan dapat membentuk stereotipe yang
lebih positif, ketika individu memiliki kemauan dan keinginan berinteraksi
dengan multi etnis lain di dalam aktivitasnya.
Aktivitas Selama Live in, peserta diajak hidup bersama warga
desa, mengikuti kegiatan dalam
hidup kesehariannya di setiap keluarga selama peserta berada di
pondokkan.
Kreatifitas dan
aktifitas antara keluarga yang satu dengan yang lainnya tentunya
berbeda-beda . Dengan demikian di
dalam kegiatan Live in ini
diharapkan peserta bisa mengkuti, mempelajari, memahami, mengenal,
merasakan dan merefleksikan kegiatan
keluarga yang ditinggali.
Program
Live in merupakan
proses pembelajaran untuk mengenal lingkungan bersama penduduk di sekitar
hidup peserta, dengan mengikuti semua kegiatan mereka sejak dari rumah
maupun di tempat orang tua ampu bekerja di luar rumah. Sebagai
pelajar semestinya bisa menempatkan diri dalam pola kehidupan dan
nilai-nilai budaya masyarakat setempat, melalui bimbingan orang tua ampu di
mana
peserta
berinteraksi bersama keluarga.
Tujuan program
Live in di Pedesaan
adalah:
1. Menumbuhkan sikap hidup sederhana, bekerja keras, gotong royong, bertanggung
jawab, tolong menolong, peduli dengan lingkungan, bekerjasama, sikap hidup
mandiri, saling menghormati dan sikap hidup jujur.
2. Menanamkan semangat kepedulian dalam diri peserta untuk membentuk karakter,
menjalani hidup apa adanya dengan beradaptasi dengan masyarakat
di lingkungan alam pedesaan.
3. Memaknai rasa toleransi dan untuk beradaftasi rasa kekeluargaan, belajar
tatacara hidup bermasyarakat di pedesaan,dan keharmonisan kebersamaan, dan
menghargai perjuangan para orang tua yang telah menyediakan segala fasilitas
bagi mereka.
4. Merasakan suasana baru yang belum pernah mereka rasakan dalam mendapatkan
pelajaran untuk bisa mandiri, bertanggungjawab dan menghormati orang lain.
5. Menerima kesederhanaan, kejujuran dan juga kebersamaan masyarakat pedesaan
juga diharapkan dapat menginspirasi para peserta setelah selesai kegiatan
Live in di Desa.
Contoh Kegiatannya
program Live in di desa antara
lain:
1. Kegiatan Pertanian seperti: Tanam padi, menjemur padi,
memandikan kerbau, sapi selesai bajak sawah, berkebun, menyiangi rumput.
2. Kegiatan Perkebunan: tanam pohon kopi, tanam palawija,
mencari kayu bakar dan lain-lain
3.
Kegiatan Seni Budaya seperti belajar menari, membatik,
membuat anyaman, belajar gamelan, membuat kerajinan.
4. Kegiatan Kemadirian seperti: belajar memasak, belajar
membuat makanan, belajar membuat makanan tradisional
5. Kegiatan Peternakan: budidaya ikan, beternak kambing,
babi, kelinci, ayam dan lain-lain.
6. Kegiatan fun Game seperti: tangkap ikan, sepak bola
lumpur, tangkap bebek, fun game utbound, tracking pedesaan