Senyum, Salam, Sapa , Sopan,

Santun

Sekolah Santo Yoseph.

 

Etika senyum, salam dan sapa adalah merupakan sifat kekeluargaan di lingkungan Sekolah yang mendekatkan rasa kebersamaan dan saling berbagi.  Kebiasaan ini memberikan senyuman salam dan sapaan kepada murid, guru dan karyawan di lingkungan sekolah Santo Yoseph.

Hal ini merupakan ciri yang menunjukan kepedulian, kebersamaan dan berbagi dalam menciptakan keramahan untuk menghilangkan keegoisan manusia.  Sehingga dengan senyum dan sapa bisa membuat diri kita:

1.    Merasa rileks dan tenang

2.    Merupakan apresiasi yang kuat  (power full).

3.    Membantu proses penyembuhan mental.

4.    Menciptakan Interaksi Sosial

Memberi sebuah senyuman, salam dan sapaan dipercaya dapat membangkitkan kesan yang baik dan positif, membangkitkan rasa senang serta sebuah penghormataan dan penerimaan. Dalam kehidupan manusia yang merupakan makhluk sosial tentulah memerlukan orang lain untuk membantu dan tolong-menolong untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk mencapai adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

Dalam masyarakat kita, ada istilah “tak kenal maka tak sayang” artinya jika kita tidak mengerti dan mengenal seseorang dengan baik maka kita tidak mendapatkan kasih sayang yang kita harapkan.

Dalam Injil Matius menampilkan Santo Yoseph sebagai orang yang tulus hati (Mat 1:19). Tulus hati tidak sama dengan baik hati. Tulus hati berarti menaati dan mengikuti jalan Tuhan, menghormati karya Tuhan dan mau mengorbankan apapun untuk Tuhan. Yoseph melakukan semuanya itu sehingga ia disebut tulus hati (Mat 1:24).

Jadi kita banga punya Bapa Pelindung Santo Yoseph yang  terkenal dengan keramah-tamahannya dan ketaatannya kepada rencana Allah itu, kiranya Santo Yoseph mengalami pergulatan batin yang tidak mudah. Ia harus berperang melawan harga diri dan emosi. Tetapi Santo Yoseph akhirnya dapat me mutuskan bahwa kehendak Allah yang harus menjadi prioritasnya. Ketaatannya itu diwujudkan dengan menerima Maria sebagai bukan hanya sebagai tunangannya, tetapi sebagai isterinya. Dengan demikian, kesediaan Santo Yoseph itu menutupi "misteri" mengandungnya Santa Maria (Mat 1:20).

Tradisi yang unik dan budaya senyum salam dan sapa terlihat secara fisik hanya sepele namun mempunyai pengertian dan makna. Dari hal kecil seperti ini budaya senyum, salam dan sapa bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang sangat bertoleran meski hidup dalam lingkup budaya yang majemuk dari ras, agama bahasa, tradisi dan adat istiadat.

Seiring berjalannnya waktu, di zaman globalisasi dan individualisme yang dipengaruhi oleh budaya asing, rasanya budaya yang sudah berakar dalam diri masyarakat Indonesia semakin lama semakin memudar. Mari kita kembali wujudkan kepedulian kita dari   ajaran Santo Yoseph adalah seorang hamba Allah yang setia. Ia memelihara dan menjaga keluarga Nazaret dalam untung dan malang. Doa dan kepengantaraannya dirasakan Gereja dari waktu ke waktu.

Budaya senyum, salam dan sapa senantiasa menaungi pribadi kita. Makanya budaya tersebut perlu dibangkitkan lagi, dibiasakan dan jangan sampai pudar hingga hilang jejaknya. Budaya senyum, salam dan sapa  sangat baik dan luhur dari sifat dan etikanya atau kesopanan dan kesantunanya. Marilah kita bangkitkan.

. “We shall never know all the good that a simple smile can do” Mother Teresa

“Tersenyumlah dengan hati yang ikhlas, maka kau akan mengetahui betapa dahsyat dampak yang ditimbulkan dari senyuman itu.”

“Terlalu sering kita meremehkan kekuatan dari sebuah sentuhan, senyuman, kata-kata yang manis, telinga yang mendengarkan, dan pujian yang jujur, atau tindakan-tindakan kecil dari sebuah kepedulian, yang semuanya memiliki potensi untuk mengubah kehidupan di sekitar.”– Leo F. Buscaglia –

the expression one wears on one’s face is far more important than the clothes one wears on one’s back.” – Dale Carnegie

Smile and the world will smile with you.” — Unknown

The power of a gun can kill, and the power of fire can burn The power of wind can chill, and the power of mind can learn The power of anger, can raise inside until it tears you apart But the power of a smile, especially yours, can heal a frozen heart

 

Bottom of Form